Daftar Blog Saya

Kamis, 03 Maret 2011

Tabrakan Beruntun di Aek Latong, Kijang Nyebur ke Telaga Kakek dan Balita Tewas

SIPIROK-METRO; Tabrakan beruntun terjadi di Jalinsum Aek Latong, Sipirok, Kabupaten Tapsel, Rabu (2/3) sekira pukul 13.00 WIB. Mobil Kijang Kapsul LGX BK 1594 DK diseruduk mobil Terios BK 36 MC di bagian belakangnya hingga terjun ke telaga. Sesaat kemudian, Terios menabrak truk di depannya hingga terjun juga ke telaga. Akibat lakalantas itu, dua penumpang Kijang, Pariang Tinambunan (72), dan Luster Tumanggor (4), tewas.

(f:mETRO/Amran Pohan)
Warga berupaya mengevakuasi mobil Kijang yang terjun ke dalam telaga di pinggir Jalinsum Aek Latong, Rabu (2/3).Luter, balita penumpang Kijang Kapsul yang tewas saat di gendong neneknya, Boru Pruba( kanan Atas )
Informasi dihimpun METRO dari beberapa warga dan saksi mata menyebutkan, mobil Kijang Kapsul BK 1594 DK yang dikemudikan Paido Hasugian (32) warga Parlilitan, Kabupaten Humbahas bermuatan sembilan penumpang, dan mobil Terios BK 36 MC (sopir belum diketahui, diduga melarikan diri) datang dari arah yang bersamaan yakni arah Sipirok menuju arah Tarutung.
Saat melintas tepat di turunan curam jalan Aek Latong yang rusak parah, tiba-tiba mobil Terios yang berada di belakang mobil Kijang Kapsul melaju dengan kecepatan tinggi. Diduga, sopir Terios tidak mampu mengendalikan laju mobilnya dan langsung menabrak bagian belakang sebelah kanan mobil Kijang Kapsul. Akibatnya, mobil Kijang langsung terjun bebas ke dalam telaga berkedalaman sekitar 3-4 meter di sisi kanan Jalinsum Aek Latong (jika arah menuju Tarutung dari Sipirok).
Sementara ketinggian Jalinsum Aek Latong ke permukaan air telaga sekitar tiga meter. Beberapa detik kemudian, mobil Kijang tenggelam dalam telaga bersama penumpangnya. Mobil Kijang yang terjun ke dalam telaga tersebut sejumlah kacanya pecah.
Dari kaca pintu yang pecah dan pintu terbuka tersebutlah seluruh penumpang dan sopir Kijang keluar ke permukaan air untuk menyelamatkan diri dan berenang menuju tepi telaga. Penumpang yang selamat ada yang ditolong warga sekitar, rombongan keluarga korban dan pihak kepolisian hingga selamat di pinggir telaga. Sementara, salah seorang penumpang mobil Kijang, Pariang Tinambunan (72), warga Parlilitan, Kabupaten Humbahas tewas setelah dievakuasi ke pinggir Jalinsum dari dalam telaga.
Ternyata setelah menabrak mobil Kijang, laju mobil Terios yang kehilangan kendali tersebut tidak berhenti. Sebaliknya, Terios menabrak truk Fuso yang parkir di pinggir Jalinsum sisi kanan jika arah menuju Tarutung karena mengalami kerusakan radiator.
Karena menabrak bagian depan truk Fuso, mengakibatkan laju Terios berbalik arah atau berputar dan terpental menyusul mobil Kijang Kapsul masuk ke dalam telaga. Jarak mobil Terios dan Kijang di dalam telaga sekitar 10 meter.
Beberapa detik setelah lakantas tersebut, sopir dan penumpang mobil Isuzu Panther BB 1520 LD yang berjarak sekitar 30 meter di belakang mobil Kijang yang juga satu rombongan, langsung memberikan pertolongan kepada penumpang mobil Kijang saat melihat kejadian tersebut.
Boru Purba penumpang Isuzu Panther langsung turun dari mobil setelah melihat kejadian sembari menyebutkan kalau cucunya, Luster Tumanggor (4), warga Kabupaten Humbahas belum ditemukan.
“Sebenarnya kami rombongan dengan mengendarai dua mobil berangkat dari Duri, Riau usai menghadiri pesta adat famili kami. Sebelum kejadian kami selalu jalan beriringan. Namun tiba-tiba di turunan itu (Jalinsum Aek Latong yang rusak parah, red) kami dilewati mobil itu (Terios) dengan kecepatan tinggi. Proses kejadian kami lihat sendiri, kamipun berhamburan memberikan pertolongan. Mereka yang ada di dalam mobil satu per satu muncul di permukaan dan kami tolong. Tapi satu orang meninggal setelah di pinggir jalan akibat lukanya. Sedangkan Luter, cucu saya belum ditemukan dan masih di dalam air itu bersama mobil,” ujar Boru Purba yang merupakan nenek Luter, salah seorang penumpang Kijang Kapsul yang tenggelam.
Junior Simanjuntak (37), salah seorang saksi mata yang juga sopir truk pengangkut elpiji yang sedang parkir sambil memperbaiki radiator truk mengatakan, sebelum kejadian, dari arah Sipirok mobil Kijang Kapsul warna hitam datang. Tiba-tiba di belakangnya mobil Terios datang melaju dengan kecepatan tinggi. Berselang beberapa dektik, sebut Junior, Terios yang berada di belakang menabrak mobil Kijang Kapsul bagian belakang sebelah kanan, dan selajutnya mobil Kijang terjun masuk jurang dan telaga.
Diutarakan Junior, mobil Terios sebelum masuk jurang, terlebih dahulu menabrak truk pengangkut elpiji yang sedang parkir, dan akhirnya terpelanting juga ke jurang. Namun, hanya bagian depan mobil Terios saja yang masuk ke dalam telaga, karena tersangkut di kabel telekomunikasi yang ada sepanjang pinggiran telaga.
“Saya sempat melihat kedatangan kedua mobil itu. Memang mobil paling belakang lajunya sangat kencang seperti putus rem, lantas menabrak bagian belakang Kijang Kapsul. Kemudian Terios menabrak bagian depan truk kami ini, dan akhirnya berbalik arah dan masuk jurang. Saya tak sempat melihat kondisi penumpang kedua mobil, karena saya terkejut dan gemetar ketika truk kami ditabrak saat sedang memperbaiki mesin akibat masuk angin. Kalau sempat bagian depan truk menimpa kami, tentu tak tahu lagi nasib kami bertiga,” kata sopir yang mengaku warga Medan tersebut.
Saksi mata lainnya, Subasri (18), dan L Jhon Tumanggor (62), penumpang mobil Isuzu Panther yang juga rombongan mobil Kijang Kapsul mengaku tidak dapat melihat secara jelas kejadian, karena banyaknya debu beterbangan. Namun, beberapa detik setelah kejadian dan melihat mobil keluarga mereka masuk jurang dan terjung serta tenggelam ke telaga, secara sigap penumpang mobil Isuzu Panther keluar untuk memberikan pertolongan.
Sopir dan penumpang mobil Kijang Kapsul, sebut mereka, ada 10 orang yang bersaudara dari satu kampung yaitu warga Parlilitan, Kabupaten Humbahas. Ke-10 sopir dan penumpang itu yakni Murni Hasibuan (41), Damarus Sihombing (34), Mukka Tumanggor (30), Minta Uli, Lesinter Sihotang (49), Paido Hasugian yang merupakan sopir (32), Lewinter Sihotang, Nursiti Sinaga (64), Luster Tumanggor (4), dan Pariang Tinambunan (72). Luster dan Pariang Tinambunan tewas, sementara korban selamat menderita berbagai luka. Seperti lecet dan lebam di kaki, tangan, kepala, wajah, punggung dan luka lainnya. Sata ini mereka sedang dirawat insentif di RSUD Tapsel di Sipirok.
“Kami merupakan rombongan usai menghadiri pesta di Duri, dan semuanya masih keluarga 10 orang di mobil tersebut (Kijang Kapsul, red), dan 7 orang lagi di mobil yang lain (Isuzu Panther). Kami rencananya mau pulang ke Parlilitan Kabupaten Humbahas dan Pea Raja,” kata mereka.
Proses evakuasi mobil Kijang yang terjun dan terbenam ke dalam telaga sekitar tiga meter dalamnya membutuhkan waktu. Sebab warga sekitar harus menyelam di air keruh untuk mencari di mana posisi mobil. Sekitar 10 menit kemudian, posisi mobil Kijang diketahui dan menggunakan mobil Torado (mobil pengangkut alat berat) yang kebetulan lewat.
Beberapa kali kabel dipasang untuk menarik mobil Kijang tersebut dari dasar telaga, namun sempat lepas dan putus, hingga akhirnya sekitar lima kali dipasang. Mobil secara perlahan bisa ditarik dari dasar telaga. Sesampainya di pinggir telaga, Luster tidak ada di dalam mobil. Sehingga proses pencarian di telaga dengan menyelam terus dilakukan. Sementara, mobil Terios belakangan ditarik oleh alat berat yang berpos di jalan rusak tersebut karena tidak sampai tenggelam. Alat berat itu selama ini digunakan untuk menarik mobil yang tidak mampu melewati tanjakan Aek Latong (jika arah menuju Sipirok).
Dalam proses pencarian Luster, Boru Purba, nenek Luster dalam jeritan tangisnya berdoa agar cucunya ditemukan.
Sekira pukul 17.00 WIB, jasad Luster berhasil ditemukan setelah meminta bantuan orang pintar. Sekitar 5 menit orang pintar ‘bekerja’, jasad Luster muncul dari dasar telaga dan mengambang. Saat itu juga warga dan keluarga mengevakuasinya ke darat dan membawanya ke RSUD Tapsel.
Lewinter Sihotang mengaku setelah mobil Kijang terjun ke dasar telaga dan dirinya masih di dalam mobil, dalam pikirannya, Lewinter dan keluarganya tidak akan selamat lagi. “Huripku nang mate ma hami sude di mobil i (Saya sangka sudah mati kami semua di dalam mobil itu),” ungkapnya.
Sedangkan sopir Kijang Kapsul, Paido Hasugian mengaku mereka bisa selamat dari dalam telaga merupakan sebuah mukjizat.
“Holan nipi ma bisa hami selamat sian mobil ini (Seperti mimpi kami bisa selamat dari mobil ini),” tuturnya.
Kapolsek Sipirok AKP Heru  S ketika dikonfirmasi melalui Kanit Lantas Bripka Syaiful Bahri Siregar membenarkan adanya kecelakaan lalu-lintas tersebut.
Diutarakan Syaiful, sopir dan penumpang Terios belum diketahui keberadaannya karena sudah melarikan diri.
“Sopir dan penumpang Terios melarikan diri ke arah Psp dengan menumpang mobil (angkutan umum). Kita masih melakukan pencarian,” ucap Syaiful. (ran)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar